Kenali Ragam Kesenian Jawa Tengah yang Patut Dilestarikan

Jawa Tengah adalah salah satu rumah bagi suku Jawa asli. Tak heran jika membahas kesenian dari daerah ini sangatlah menarik. Kesenian Jawa Tengah ini lahir dari hasil perkembangan peradaban.

Ada jenis kesenian yang memang sudah asli tanpa modernisasi, ada pula yang mengikuti perkembangan zaman. Ragam keseniannya pun sangat menarik. Mulai dari sisi kerajinan, seni tari, hingga seni dalam membuat puisi. Seperti beberapa contoh kesenian Jawa Tengah berikut ini.

Berbagai Macam Kesenian Jawa Tengah yang Begitu Menarik

Jawa Tengah merupakan wilayah yang geografisnya sangat unik. Terdapat wilayah pegunungan hingga pantai yang membuat perkembangan budaya penduduknya berbeda. Hal ini pun menciptakan sejumlah kesenian yang begitu unik, seperti di bawah ini.

  1. Seni Ukir Jepara

Seni ukir Jepara sangatlah terkenal, bahkan menjadi salah satu komoditas ekspor utama di daerah tersebut. Ukiran khas daerah pesisir utara ini menggunakan bahan baku kayu jati. Kayu jati merupakan salah satu jenis bahan baku yang tahan rayap, kokoh, dan tentunya bernilai jual tinggi.

Bentuk ukiran dari Jepara kebanyakan mengambil motif dedaunan dari pohon wuni. Semakin berkembangnya dunia arsitektur, penempatan ukiran ini tak hanya pada jendela dan pintu. Kursi, meja, bahkan perkakas minimalis modern tak lepas dari sentuhan ukiran klasik ini.

  1. Kesenian Wayang Kulit

Wayang kulit mulai muncul sejak berkembangnya zaman Hindu Jawa. Seiring perkembangan zaman, Wali Songo pun menggunakan media wayang sebagai sarana mendekati masyarakat dalam berdakwah. Saat dakwah, cerita wayang yang dulunya mengandung unsur klenik, diubah menjadi penuh hikmah dan pelajaran.

Tidak hanya berkembang pesat di Jawa Tengah. Wayang kulit juga diterima di kawasan Jawa Timur. Bahkan kesenian klasik ini juga berhasil memikat orang luar negeri untuk turut mempelajarinya.

  1. Batik Jawa Tengah

Batik Jawa Tengah bisa dibedakan dari daerah asalnya masing-masing. Seperti Batik Solo, Batik Jepara, Batik Pekalongan, hingga Batik Kraton. Tiap daerah memiliki motif khas dan maknanya yang sangat menari.

Batik Pekalongan terkenal dengan motif hewan dan memiliki warna lebih cerah. Sedangkan untuk Batik Solo, ciri khas warnanya lebih gelap dengan bentuk khas sungai Bengawan Solo. Motif flora dan fauna dimiliki batik Jepara dan Batik Kraton dengan ciri khas lebih mewah.

  1. Tari Bambangan Cakil

Kesenian Jawa Tengah selanjutnya tak kalah menarik. Tari Bambangan Cakil merupakan pertunjukan tari klasik. Kesenian ini berisikan adegan Perang Kembang yang ada di wayang kulit. Perang Kembang menceritakan pertarungan para kesatria melawan raksasa.

Kesatria dalam tari ini digambarkan halus dan lemah lembut. Sementara raksasa merupakan gambaran tokoh yang beringas. Seni tari ini juga tak lepas dari makna. Salah satu makna utamanya adalah kegigihan dalam melawan kejahatan pasti berbuah manis.

  1. Tari Kridhajati

Tari Kridhajati dipraktikkan oleh satu orang. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu, kesenian Jawa Tengah ini juga dipentaskan secara berkelompok bahkan massal. Tarian yang berasal dari Jepara ini menggambarkan kondisi masyarakat yang mahir dalam berkarya seni.

Tarian ditampilkan dalam bentuk figurasi huruf yang unik. Umumnya, pertunjukan Tari Kridhajati dipresentasikan saat acara hari jadi Kabupaten Jepara. Tiap gerakannya menggambarkan seni kerajinan ukir Jepara. Mulai dari saat mencari kayu, menggambar, menatah, hingga mewarnai ukiran dengan warna yang menarik.

  1. Tari Emprak

Tari Emprak merupakan kesenian Jawa Tengah khas dari Rembang. Berbeda dengan seni tari lain, tema yang diambil lebih ke situasi sosial. Misalnya kawin paksa, perselisihan rumah tangga, dan lainnya. Konflik tersebut digambarkan dengan gerakan tari yang diakhiri dengan hikmah di akhir pentas.

Tari Emprak umumnya dimainkan minimal oleh 5 orang. Durasi paling pendeknya sekitar 1 sampai 2 jam. Bahkan ada pementasan yang memakan waktu semalam suntuk. Kesenian ini tak hanya sebagai hiburan masyarakat. Melainkan sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan positif kehidupan.

  1. Tari Bedaya Ketawang

Kesenian Jawa Tengah satu ini memiliki kesan eksklusif. Bagaimana tidak, Tari Bedaya Ketawang hanya dipertunjukkan saat peringatan kenaikan tahta Kasunanan Surakarta. Kesenian tradisional ini merupakan milik resmi Kasunanan Surakarta pasca Perjanjian Giyanti yang menyebabkan Mataram terpecah.

Kesenian khusus acara resmi ini dulunya dipertunjukkan dalam durasi 2,5 jam. Akan tetapi, sejak Pakubuwana X naik tahta, terjadi pemotongan durasi pertunjukkan menjadi 1,5 jam. Hingga sekarang, tari Bedaya Ketawang kerap dipertunjukkan di acara-acara resmi kraton.

  1. Macapat

Kesenian syair atau puisi juga dimiliki wilayah Jawa Tengah. Macapat ini memiliki gatra atau baris kalimat dengan suku kata tertentu. Untuk akhir tiap gatranya memiliki bunyi yang sama yang membuat macapat ini sangat khas.

Sebenarnya tembang macapat juga ditemukan di wilayah lain. Seperti Bali, Sasak, Sunda, bahkan Madura. Untuk macapat dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, awal mulanya muncul sebelum kedatangan Wali Songo.

Karya sastra klasik Jawa ini semakin sukses pamornya sejak era Mataram Baru. Saat era ini, tembang macapat digunakan sebagai media berdakwah para Wali Songo. Contoh macapat yang terkenal diantaranya; Asmaradana, Kinanthi, Maskumambang, Sinom, dan masih banyak lainnya.

Kebudayaan yang Memengaruhi Kesenian Jawa Tengah

Sebuah kesenian tercipta karena adanya faktor budaya dari warga masyarakatnya. Begitu pula kesenian Jawa Tengah. Wilayah provinsi ini memiliki dua jenis kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan ini pun melahirkan sejumlah kesenian yang menarik. Berikut kebudayaan yang memengaruhi terciptanya kesenian di provinsi ini.

  1. Kebudayaan Kraton Surakarta

Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan dua provinsi berbeda. Akan tetapi, keduanya memiliki kesamaan dalam pusat kebudayaan. Jika di Yogyakarta pusat kebudayaannya adalah di Kraton Yogyakarta, maka beda di Jawa Tengah.

Budaya Jawa Tengah banyak dipengaruhi oleh Kejawen. Tak heran jika pusat kebudayaannya pun ada di Kraton Surakarta. Saat ini pun Surakarta masih dianggap istimewa karena sisi historisnya yang berharga.

  1. Kebudayaan Jawa Pesisiran

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, wilayah Jawa Tengah tergolong beragam dari segi geografis. Tidak hanya pegunungan, pesisirnya pun sangatlah banyak. Hal ini membuat kebudayaan Jawa Pesisiran pun tercipta.

Kawasan pesisir Jawa ini kebanyakan berada di kawasan Pantai Utara. Misalnya saja Jepara, Semarang, Demak, dan sekitarnya. Secara historis, penerapan dari Kebudayaan Islam sangat lekat di kawasan pesisiran ini. Hal ini tak lepas dari wilayah Kerajaan Demak yang lokasinya di pesisiran.

  1. Kebudayaan Jawa Banyumasan

Selain dari pesisir, Jawa Banyumasan juga termasuk budaya Jawa Tengah. Kebudayaan Banyumasan ini merupakan perpaduan dari kebudayaan Cirebon, Sunda, serta Jawa. Jawa Banyumasan sebagai budaya juga memberikan sumbangsih berupa kesenian yang khas.

Salah satunya adalah Tari Ebeg. Ternyata Jawa Tengah juga menjadi pusat kebudayaan di Jawa pada zaman dahulu. Hal ini tampak dari ditemukannya Stegodon atau gajah purba. Selain itu, di Sangiran wilayah Sragen juga ditemukan fosil yang menjadi bukti peradaban di wilayah Jawa Tengah.

Demikian pembahasan tentang kesenian Jawa Tengah yang ternyata sangat beragam dan tentunya wajib dilestasikan. Adanya kesenian ini tercipta karena budaya yang diterapkan masyarakat sekitar. Hal ini pula yang membuat kesenian dari daerah ini sangatlah unik.